Kamis, 15 Agustus 2013

Resensi Novel #12Menit-Dreaming is Believing!

RESENSI NOVEL
Judul buku : 12 Menit
Penulis : Oka Aurora
Penerbit : Noura books
Jumlah halaman : xvi + 348 halaman
Tahun Terbit : 2013
ISBN : 978-602-7816-33-6



Dreaming is believing, VINCERO!
“Berapa pun waktu yang diberikan, tak seharusnya dihabiskan dengan ketakutan, karena ketakutan, anakku, tak akan pernah menyambung hidupmu. Yang akan menyambung hidupmu, hanyalah keberanian.” Lahang menelan liurnya. Kerongkongannya tercekat. “Aku masih hidup, Lahang,” ucapnya, lebih tegas kali ini, “kau juga masih hidup. Maka hiduplah. Jangan seperti orang mati.”
-Ayah Lahang-
Konon nama Bontang bukan dari rumpun bahasa Kalimantan. Asal nama kota yang memiliki beragam budaya dan menyebut dirinya Indonesia Kecil itu adalah Bond yang berarti ikatan dan Tang dari kata “pendatang”. Ikatan para pendatang. Kota yang terletak di pesisir timur Kalimantan Timur ini memang dibangun oleh para pendatang dan salah satu kota paling multibudaya di Indonesia.
            Berisi 50 Bab yang dapat mengubah hidup seorang yang  percaya mimpi. Kalau ingin menang, berpikirlah sebagai pemenang-Rene (halaman 307). Tidak mudah bagi seorang Rene, membawa Marching Band Bontang Pupuk Kaltim untuk melenggangkan kaki ke Jakarta, Istora Senayan untuk meraih mimpi mereka menjadi Juara Umum, awalnya keraguan bukan datang dari dirinya, sungguh jelas dia mempunyai kemampuan yang luar biasa di marching band, Rene dikirim ke Amerika untuk mengenyam kuliah di fakultas Music Education and Human Learning. Lalu apa yang menjadi keraguannya? Dia seorang perempuan yang tegas dan tidak bertele-tele, bijaksana dan pintar melihat bakat terpendam yang ada pada anak didiknya, tidak membeda-bedakan anak didiknya. Kepribadiannya yang profesional. Terbukti dari Marching Band anak-anak metropolitan, Ia bawa dalam piala  GPMB (Grand Pix Marching Band) yang membanggakan. Dengan kerja keras dan berlatih terus-menerus, hingga mencapai satu titik pengabdian dan dia mendapat tawaran melatih Marching Band di pelosok Indonesia. Awalnya dia meragu dengan fasilitas yang minim, Tantangan baru Rene ini membuatnya putus asa, mengingat betapa sulitnya mengajar anak-anak daerah yang mungkin tidak mempunyai mimpi sama sekali. Namun, semua itu berhasil dia hilangkan, karena keras kepala yang membuahkan hasil untuknya. Lalu apa yang menjadi penghalang lainnya? Anak-anak Marching Band Bontang Pupuk Kaltim itu sendiri, setiap personilnya punya masalah pribadi sendiri-sendiri. Siapa saja Mereka?
Elaine,  Gadis 15 tahun, Murid yang baru menginjak kelas sepuluh sekolah international di Jakarta dan harus rela mengubur mimpinya di marching band demi mengikuti keinginan Papanya yang dipindah tugaskan ke Bontang. Nama lengkapnya Sarah Elaine Higoshi. Bola matanya tampak padat di bingkai matanya yang sempit. Hidungnya yang mungil dan tak bertulang tinggi, cenderung berbalapan dengan bagian atas bibirnya yang lebih panjang dari bibir bawahnya…(hlm. 163-164.)  Elaine menguasai biola dan aktif sebagai Field Commander di sebuah marching band di Jakarta. Anak yang berbakat ini harus berhenti berharap untuk ikut GPMB dikarenakan di berikan pilihan yang sulit saat sekolah barunya menunjuk Elaine untuk mengikuti Kejuaran Fisika Nasional. Ayahnya, tidak ingin Elaine terjun di dunia marching band. Dia menolak mentah-mentah pilihan Elaine yang ingin mantap di marching band.  Apakah Elaine membantah ucapan Ayahnya?
Lahang, Pemuda Pesisir pantai bontang. Lahang berada di tim inti color guards. Kepiawaiannya menari, membuat Toby-pelatihnya kagum dengan semangat yang dimiliki Lahang. Namun, ketika tekadnya sudah bulat selain ingin memenangkan GPMB, Lahang juga ingin melihat Monas, yang selama ini hanya dilihatnya dari sepotong gambar di koran, peninggalan terakhir Ibunya. Kalau kau bisa bermimpi sampai di tugu ini,kau bisa bermimpi sampai ke tugu-tugu lain di dunia (halaman 295). Namun, semangat Lahang tidak lagi penuh untuk sampai ke Jakarta, Bapaknya yang sudah sakit-sakitan dan makin memburuk kesehatannya. Bapaknya didiagnosa mengidap kanker otak, dan Pemeliatn berkata bahwa hidup Bapaknya tak tertolongkan lagi. Berbarengan dengan sampainya Lahang di Jakarta, di menit-menit dia akan tampil bersama teman-temannya diMBBPKT, dia mendapat kabar, Bapaknya meninggal dunia. Apakah Lahang sanggup bertanding? Menampilkan performa terbaiknya di Istora Senayan?
Tara, Gadis yang kehilangan pendengarannya akibat kecelakaan mobil bersama Papa dan Mamanya, papanya tewas dan demi melanjutkan hidup mereka, Mamanya belajar kembali di Luar Negeri, Tara tinggal bersama Opa dan Oma yang sangat menyayanginya. Tara tidak kalah keras kepala dibandingkan Rene, walaupun dia tidak bisa mendengar bunyi yang harus dimainkan saat latihan, namun Rene tahu bahwa Tara mempunyai bakat yang luar biasa, dan Tara memutuskan untuk berhenti di tengah perjalanan, Tara tidak sanggup, tidak tahan dengan Rene yang terus memarahinya setiap kali dia melakukan kesalahan. “Kadang-kadang, hidup itu, ya, kayak gitu, Dek. Kayak dorong mobil ditanjakan,” jelas Opa, “susah. Berat. Capek. Tapi kalo terus didorong, dan terus didoain, insya Allah akan sampai.” (halaman 160). Apakah Tara bisa memantapkan diri untuk kembali bergabung dengan Marching Band? Dan apakah Mamanya akan menyaksikan penampilan anaknya di Istora Senayan?
            Banyak tokoh yang dihadirkan di novel ini, ada pelatih yang terus berjuang melatih anak buahnya seperti Yahya, Rosmina, Hilda, Ronny, Toby, Pak Manajer/Bimo yang ternyata mantan Rene di jaman SMA. Selain itu, ada tokoh Ayah Elaine-Josuke Higoshi yang digambarkan sebagai Ayah yang perfeksionis, Ibu Elaine yang sangat menyayangi anaknya, seorang Ibu yang bijaksana, dia merelakan Elaine untuk memutuskan sendiri, apa yang terbaik bagi dirinya. Bapak Lahang yang selalu meyakinkan anaknya untuk tetap ikut ke Jakarta. Oma dan Opa Tara,  anak-anak marching band, Nurani, Toyib dan lainnya. Ibu Kepala Sekolah dan Pak Dharma, atasan Josuke di kantor. Namun ada  tokoh yang hanya ditampilkan pada satu bab, dan menurut saya tidak ada lanjutan cerita dari Bab 5, nama tokoh itu adalah Rob.
            Kekurangan dari novel ini ialah, masih adanya penulisan kata yang salah seperti kata Berterimakasih di halaman 30 paragraf keenam yang seharusnya menjadi Berterima kasih (ada spasi). Kata “penelpon” yang seharusnya “penelepon”(halaman 99). Kata “ponsel” yang seharusnya tidak dimiringkan(halaman 98). Penggunaan kata sapaan yang tidak kapital (contoh pada halaman 88). Tara menatap mata omanya sekilas,lalu kembali membuang pandangannya ke lantai. Selanjutnya, menurut saya kekurangan dari novel ini ialah kurangnya footnote untuk setiap bahasa asing yang digunakan, seperti bahasa jepang yang diucapkan Josuke kepada istri dan Elaine. Dan untuk bahasa asing yang menggambarkan tentang marching band. Walaupun ada glosarium di halaman belakang. Namun, akan lebih menarik jika ada gambar alat musik di halaman khusus, sehingga imajinasi pembaca menjadi lebih luas, membayangkan para tokoh saat bermain atau latihan marching band.
            Dalam sebuah novel, tidak hanya ada kekurangan melainkan kelebihan. Novel 12 menit memiliki cerita yang kompleks. Kamu akan larut membaca dan akan terus membaca tanpa berhenti, novel  beribu tabokan semangat ini sangat cocok bagi Anda yang ingin meraih mimpi. Tulisannya membangkitkan semangat kita untuk tidak menyerah, banyak kutipan-kutipan yang saya sukai, antara lain ucapan Bapak Lahang di halaman 104, gambaran hidup dari Opa Tara di halaman 160 yang telah dipaparkan diatas, “Kalau telingamu tak bisa dipakai, pakai matamu! Dan, pakai hatimu!” Ucapan Rene yang sedang marah dengan tara dihalaman 142. Mbak Oka membuat seakan saya ikut  merasakan apa yang sedang terjadi.Ohya, covernya bagus, warna penyemangat! Saya kasih nilai 3,5/5.
            Ribuan jam semangat latihan mereka akan dipertaruhkan hanya 12 menit,
“Rayakan dua belas menit terbaik dalam hidupmu ini. Bersenang-senang dan berpestalah, karena dua belas menit ini adalah milikmu.”
“Dan kenanglah dua belas menit ini untuk selamanya” –Rene-
            Tak heran novel ini akan difilmkan. Dan pada akhirnya, saya antusias untuk menunggu filmnya ! []



Bismillah~ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dong...!! Anak pintar silahkan berkomentar :)

 
blogger template by arcane palette