Bukan Main
Wajahnya terpantul cahaya lilin dari kue
tart ulang tahunku dan dinyanyikannya lagu selamat ulang tahun. Nyanyiannya
berhenti, dia berdiri disampingku dan mengucapkan “Selamat ulang tahun istriku,
selamat hari kasih sayang” dikecupnya keningku, bulir air mataku menitik.
“Let’s make a wish honey.”
“Aku ingin ke tempat keramaian.” bisikku di
telinganya lalu kuteruskan dengan menghembus api diatas lilin kue tart-ku.
“Kamu yakin?” air mukanya datar.
“Banget, Aku bosan di Ibukota. Disini sepi.
Kelumpuhan ini bukan berarti aku tidak bisa kemana-mana toh ?
Bahu mu masih kuat untuk menopangku kan, Mas?”
Dia meletakkan kue tart di atas meja tidur
dan mencengkram lembut pundakku. “Tentu saja , bahu ini akan selalu kuat untuk
menggendongmu, kemanapun kamu mau. Kaki ini juga akan setia menjadi pengganti
kakimu. Apapun caranya. Bukankah kebahagiaan berasal dari kesetiaan, Sayang?
” Dia tersenyum. “Kemana?” lanjutnya
lagi. “Kampung, aku rindu suasana kampung Mas. Aku kepingin main ke Derawan
lagi.” “Wadduh, susah juga ya kalo ke sana," dia mengernyitkan dahi sambil
mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya. Aku memperhatikannya dengan
serius. “Tapi sepertinya aku tidak salah beli tiket” Dia mengecup keningku
lagi. Aku tertawa, bukan main bahagianya aku punya kamu, Mas.
Semoga iseng-iseng berhadiah :)) klik disini untuk informasi lomba ketje ini ;)
Bismillahhirrohmanirrohim
doakan saya manteman \m/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar dong...!! Anak pintar silahkan berkomentar :)