Sabtu, 01 Juni 2013

Perkosa- sebuah perbandingan?

            jadilah detik ini didepan laptop 14'  aku menatap layar bengong, merasakan diri masih terkukung menggunung. terkukung itu apasih?  aku juga tidak tahu. aku-si introvet kampret. halah uujungnya gak mengenakkan. k-a-m-p-r-e-t.  Apa sih kampret itu? 

           Menurut kamus besar bahasa indonesia yang ada di hape,  
kam-pret / kampret/ n kelelawar kecil pemakan serangga, hidungnya berlipat-lipat; Michrochiroptera.

    Jadi yang gak tau artinya jangan asal sembarangan bilang yaaa *ngomong sama diri sendiri* *selftoyor*

Oke berbicara tentang sesuatu yang pantas dan gak pantas diucapkan, akhir-akhir ini lagi dalam masa fuzzy. lah ini kata baru lagi -______- fuzzy itu apa? fuzzy itu abu-abu. *kalo gak salah* Nah. kesalahan lagi, ka-lo-gak-sa-lah, kata yang belum bisa tau kebenarannya. -_____-

    Dua hari yang lalu, saat ada mata kuliah conversation, dosen nyeletuk bilang gini "Ada orang yang tidak suka di -giniin-di-gituin padahal secara tidak sadar dia pun 'giniin' orang lain dan 'gituin' orang lain" Ngerti? | Gak-| -____- contohnya, "aku gak suka di ketusin" dan pada kenyataannya dia sering berbicara ketus ke orang lain. 

    apa yang terpampang nyata dihadapan yang lagi baca tulisan ini, semuanya tentang diri saya. saya malah ada niat kepingin bkin blog baru yang isinya tentang diri saya. si-introvet-kampret. 
Lah tapi ya gitu, apa yang saya rencanakan selama ini, 7/8 kebanyakan tidak bisa ditepati, tadinya mau pakek kata 'pasti', tapi kata Mama, kata pasti itu cuma milik Allah.  dan kutipan di novel 5cm bilang, kepastian adalah ketidakpastian itu sendiri. <~ satu kalimat yang sampai sekarang  putri gak tau apa artinya.

Dan kutipan itu menjadi kutipan favorit saya. mehehehe~ 
Berbicara tentang kutipan, salah satu teman dekat saya juga pernah bilang " Kata orang ya, hidup itu kayak di perkosa, kalo gak mau melawan, nikmati aja". Awalnya yang mendengar tertawa, dan mungkin sebagian ada yang berfikir kembali. terutama saya. Karena saya adalah orang yang mikirnya gak diwaktu itu juga, ya jadilah saya berfikir di hari-hari berikutnya. Lalu seiring berjalannya waktu, putri teringat salah satu teman  lainnya pernah berkata -waktu dia membandingkan, adik tingkat yang mirip artis- begini bunyinya:

Percakapan sebagai berikut ::::

 Teman Pertama: "ih si anu itu mirip si iko uwais yang di tipi kan ya," 
Teman Kedua: "ganteng anu yang di tipi lah,"
Teman Ketiga: "aku gak pernah ketemu iko uwais yang di tipi, aku gak tau mukanya,  jadi masih  gantengan anu, adik itu menurutku" .


Dan, saat teringat kata-kata teman ketiga diatas, aku jadi teringat dengan kutipan dari teman dekat saya. 

Aku  masih hidup. lagi menjalani hidup, dan kata orang tua, masih bau kencur, iya kalik umur 20 udah tua?? gak dong yaaa :)) dan aku belum pernah merasakan anu*maaf* diperkosa. lah jadi untuk apa membandingkan dua hal atau lebih yang salah satunya aja belum pernah dialami? Kan kata teman putri itu, kata orang, dia juga tau dari orang kalik put. Haduh jangan percaya kata orang, percaya kata Allah sama abang yang ganteng aja hekekekkk~ lagian juga, yang namanya diperkosa itu kan karena dipaksa, iya kalik kalo udah dipaksa masih bisa menikmati nikmatnya? *eh* 



selamat pagi, mari berbagi, setidaknya dari hal kecil. senyum misalnya :)
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar dong...!! Anak pintar silahkan berkomentar :)

 
blogger template by arcane palette