Selasa, 06 September 2016

Kludung Buatan Mama.

Hai. Selamat siang.
Barusan aku abisan ngaca di toilet, benerin jilbab segi empat panjang ini. Gatau terbuat dari kain apa. Rawis kayaknya bukan. Ceruti apalagi. Tapi kainnya tebel. Adem. Btw ini hijab buatan mamaku. 

Kau tau mamaku? Beberapa kali pernah aku ceritain disini. Tapi cukuplah menceritakan detailnya seperti apalagi, nanti kamu bosan. Jangan ya. 
*
Pernah suatu malam, aku nulis dibuku agenda salah satu ide yg muncul: produksi hijab dan dijual sendiri. Ini kepengen yang sudah lama banget, tpi baru aku tulis di buku agenda bulan lalu. Ide ini aku sampein ke kakakku. Dia antusias. Dan aku bilang "biar itty aja yg beli kain nantik kalo ke jakarta"
Karena emang kebetulan, beberapa tahun silam, saat ide ini muncul pertama kali dengan salah seorang temn tersayangku, berdua kami sempat muterin salah satu pasar kain di medan tapi hasilnya sedikit mengecewakan. Seperti biasa sikap kakak yg mau ngebantu adiknya, kakakku menawarkan diri mencari kain dasar hijab dengan mama. 
Aku bersikeras: nggak usah. 
Bukan karena apa. Selain karena gak mau ngerepotin mereka berdua yang sudah bekeluarga dan menjadi ibu-ibu. Sejujurnya aku takut pilihan kain sesuai sama selera mreka. Selera ibu-ibu. Tau kau? Selera banyak motif dan nabrak warna sana-sini. Motof dengan warna ibu-ibu. Warna-warna tua. 
Namun kakakku bersikeras "kayak gak punya sodara aja di medan ini, biar akhir pekan kakak sm mama cari". Kebetulan sekarang aku lg diperantauan. 
Huft~
Baiklah.

Selanjutnya selang beberapa hari, saat sedang menelepon mama, aku menyampaikan ide ini dan diluar dugaanku, mama.terlihat antusias. Biasanya kalo aku ceritain ide usaha yg aku punya mama selalu bilang "itunya begini nanti gimana" "halah mau sampe berapa lama untungnya balik?" "Cari orangnya memang gampang?" "Kerjaan itty kan udh bagus" "susah itu, moy banyak mikirnya"
Kalo aku lagi kesel, aku cela dengan begini "kebanyakan mkir ya gak jadi2 dong," "ish gak pernah didukunglah," "kan bisa begini" "kan belum tau nanti gimana" 

Huft. Kamu harus punya kesempatan ngobrol sama mamaku.

Lalu, jadilah mereka berdua beli kain sampel. Dapet enam kain dan mereka tunjukin lewat foto bbm. Aku sudah berpesan sangaaaat hati2 kepada mereka berdua. 
"Kak, cari warna kalem, warna yang lembut. Warna-warna pastel. Warna2 anak muda, jangan cari yang tua. Kalo dapet yang motif juga cari warna2 yg lembut enak dipandang"

Aku memposisikan diri sbagai pembeli yang mmperhatikan olshop jaman skrg banyak jual hijab dengan warna kain yg lembut pastel gitu. 
"OKE." Jawab si kakak. 

Namun, sudah bisa kau duga? 
Aku kesal setengah mati ngeliat gambar yg dikirim.kesalnya bukan main. Langsung aku telpon

"Kan itty udah bilang"
"Kan bagus warnanya"
"Menurut kakak sama mama iya, menurut itty nggak"
"Kami udah keliling2 loh, emang susah katanya cari kain buat jadi jilbab disini"
"Kan udah itty bilang biar itty aja nanti yg cari kalo ke jakarta"
"Mama udh capek loh dek. Bagus kok!"

Aku diam. 
"Yaudah mana mama"
*
"Mama...."
"Gak bagus ya?"
"Menurut itty nggak.maaf ya.."
"Bagus tauk, susah nyarinya."
"Iya. Salah itty juga nyuruh mama."
"Yaudah nanti kainnya untuk mama aja. Mau dibikin gimana biar mama jahit"
"Pinggir aja, pashmina sama segi empat"

Sebenarnya, aku kepengin bilangbegini saat ditelpon "mama tau jilbab itty yg bla bla bla .ada rempelnya itu? Bkin gtuma,bkinyg bginibgitu" tapi,terkesan kayak nyuruh orgtua banget gak sih?

Aku diem aja. Selang beberapahari, tiap telponan, kita gak pernah bahas kainitu diapain. Akugak berani nanyak. Mama sama kakakku juga lupa sepertinya. Sampai akhirnya....

Kamis, 25 Agustus 2016
Papaku datang berkunjung ke kota perantauanku.
Malam harinya sesampai di kamar, ppa bilanggini
"Tuh kain jilbab yg kmren udh dijait mama. Tinggal pakek aja"
Aku kaget.
"Itu baru dijait tadi pagi, siang baru kelar. Buru2 tadi itu"
Aku makin kaget. Aku ambil plastik do tas papa tpi gak langsung aku bukak. Aku simpen di lemari. Sampai mama nelpon malam itu juga.
"Udah nyampe jilbabnya, Moy?"
"Udah ma. Tpi blm itty bukak.hehehe makasih ya"
"Iya..." aku lupa ini jait diluar atau mama yg ngejaitin krena kbtulan dirumah ada mesin jahit.

Keesokan harinyaa... aku asal ngambil 1 bungkus jilbab warna pink corak bunga yg kbtulan cocok dengan baju yg aku pakai. Pertama kali pakai biasa aja mnrutku. Poin plusnya kainnya adem gak kayak perkiraanku yg panas.
Ini foto waktu kliling batam sm papa

Ini dipakai seharian. Tpi aku nyantaibgt makeknya gak keringetan gak basah dan gampang dibentuk.

Dan hari ini aku pakai lagi. 
Ntah kenapa waktu ngaca abis istrhat siang td berasa cantik aja makeknya.hehehehe.... 
Efek kamera atau apa akugatau.

Dan malam ini, akungebongkar plastik dan sisa jilbab lainnya. Ternyata ada 7 lgi, dan... kamu harus tau, aku ngerasa malu banget pernah ngungkapin perasaan gak sukak aku ke mama saat itu. 

Mama, maafin anaknya yang gengsian ini.
Sisa 7 lainnya mau coba aku jual dulu.hehehehe...
Terima kasih mama. Kamu mengajari arti ketulusan cinta..eaaaaa
Sekian.
Xoxo.




 
blogger template by arcane palette