Iak menggerai rambutnya kebelakang punggung, menyampingkan hal-hal yang bisa mengganggunya satu jam ke depan. memasang jepit rambut pemberian mantan kekasihnya sebulan yang lalu. sayang untuk dibuang, masih berguna pikirnya. Dan dia mulai memainkan instrumental musik klasik, mencari headshet -bukan pemberian sang mantan sambil sesekali menyeka hidung. Ada bau pesing menyeruak, mungkin si pussy kencing sembarang tempat lagi.
Dia merenggangkan otot bahu dan pergelangan tangannya.
Mulai mencari hasil penyelidikannya beberapa hari yang lalu, apa respon yang diterimanya, bagaimana reaksi temannya tentang foto yang dia pasang di jejaring sosial. Tanpa bermaksud menyinggung siapapun. Lalu tangannya berhenti mengklik. Masih dengan sesekali menyeka hidung, mendengus. Bau ini menjijikkan gumamnya tanpa membersihkan sisa air kencing pussy yang sudah mengering.
Dia tercengang dengan komentar salah satu teman terdekatnya. Lalu hatinya beringsut menciut.
Lucu dan ini lebih aneh dari aksi badut kemarin sore di Kota Tua. Bagaimana bisa di berkomentar seperti ini disaat aku tidak menyinggungnya sama sekali? Iak membenarkan kacamatanya.